Kamis, 12 Mei 2022

Menjaga Ibadah Pasca Ramadhan

Ramadhan merupakan bulan yang paling dinantikan oleh seluruh umat muslim di dunia, pada bulan ini mereka akan melakukan ibadah puasa yang merupakan rukun Islam ke tiga setelah Syahadat dan Shalat  selanjut nya adalah Zakat dan Naik Haji ke Mekkah bila mampu. Puasa adalah wajib , seperti ke empat rukun Islam lain nya ,  bagi seluruh umat Islam yang sudah Akil Balig atau sudah dewasa , tapi biasa nya Puasa juga diajarkan sejak dari kecil , sehingga ketika sudah dewasa tidak lagi merasa berat menjalankan nya. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam  Al Qur'an surat Al Baqarah ayat (183)

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

 Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

 (sumber:https://www.liputan6.com/quran/al-baqarah/183)

Puasa itu saat kita semua menahan lapar dan haus dari fajar (subuh)hingga tenggelam matahari (Maghrib). Sebelum fajar umat Islam akan terlebih dahulu melakukan Sahur. Sahur adalah makan di malam hari atau sebelum fajar menyingsing , sebagai bekal untuk berpuasa seharian nanti.  Lalu setelah matahari tenggelam atau bertepatan dengan adzan Maghrib baru boleh  berbuka puasa.

Mereka akan berpuasa selama sebulan penuh dan hukum nya fardhu atau wajib, tetapi ada beberapa golongan yang tidak di wajib kan untuk berpuasa seperti apa yang di sebutkan dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat (184) :

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

“(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

(sumber:https://www.liputan6.com/quran/al-baqarah/184)

Pertama orang yang sakit,orang yang sedang sakit tidak di wajib kan untuk berpuasa

Golongan orang yang mendapatkan keringanan tidak berpuasa adalah orang yang sedang sakit. Orang sakit yang diizinkan tidak berpuasa adalah orang sakit yang apabila menjalankan puasa, dapat memperparah kondisi penyakitnya tersebut. Walaupun tidak berpuasa, orang tersebut tetap harus membayar puasanya.

Kedua yaitu perempuan yang sedang hamil

Nabi bersabda dalam hadis riwayat Ahmad, "Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla menghilangkan pada musafir separuh salat. Allah pun menghilangkan puasa pada musafir, wanita hamil dan wanita menyusui."

Seperti yang terdapat dalam hadis tersebut, golongan orang yang  mendapatkan keringanan tidak berpuasa selanjutnya adalah wanita hamil dan wanita menyusui. Apabila ibu yang sedang mengandung dan menyusui tidak mampu berpuasa, Allah SWT meringankan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di kemudian hari.

Ketiga perempuan yang sedang menstruasi

Berbeda dengan golongan orang yang mendapatkan keringanan tidak berpuasa, wanita dalam keadaan haid bahkan dilarang untuk berpuasa dan melakukan ibadah lainnya.

Nabi bersabda: "Bukankah ketika haid, wanita itu tidak salat dan juga tidak puasa. Inilah kekurangan agamanya." (HR. Bukhari)

Keempat Perempuan yang sedang nifas

Perempuan yang baru saja melahirkan dan sedang dalam masa nifas diperbolehkan untuk tidak puasa. Jikapun ia berpuasa, maka puasanya itu tidak sah bahkan dianggap haram. Ia dapat mengganti puasa yang ditinggalkan dengan mengqadha.

Kelima Orang yang sudah tua atau lansia

Orang tua atau lansia yang tidak mampu menjalankan puasa diberi kelonggaran untuk tidak berpuasa. Sebagai gantinya, orang tersebut diwajibkan untuk membayar fidyah, yaitu dengan memberi makan fakir miskin setiap kali orang tersebut tidak berpuasa. Adapun ukuran satu fidyah adalah setengah sho', kurma atau gandum atau beras, yaitu sebesar 1,5 kg beras. Orang tua sebagai golongan orang yang boleh meninggalkan puasa tentu sudah banyak diketahui.

Keenam anak kecil

Yang dimaksud sebagai anak kecil adalah mereka yang belum baligh. Adapun baligh memiliki tiga tanda, yaitu keluar mani, keluar darah haid bagi anak perempuan, serta jika tidak keluar mani dan tidak haid ditunggu hingga umur 15 tahun.

Ketujuh Orang yang hilang akal sehat nya

Orang yang hilang akal sehatnya, atau gila, tidak wajib berpuasa. Bahkan seandainya pun ia berpuasa, maka ibadahnya itu disebut tidak sah. Dalam kategori ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu yang disengaja dan tidak disengaja. Orang gila yang disengaja jika berpuasa maka hal ini tidak dihitung sah dan wajib mengqadha atau mengganti. Sementara untuk yang tidak disengaja, mereka tidak wajib berpuasa dan tidak wajib mengqadha.

Kedelapan musafir atau sedang dalam perjalanan

Orang yang sedang dalam perjalanan jauh atau musafir juga termasuk golongan orang yang mendapatkan keringanan tidak berpuasa Ramadhan. Apabila seseorang yang melakukan perjalanan jauh saat berpuasa diizinkan untuk tidak berpuasa apabila kondisinya berat dan menyulitkan. Namun, orang tersebut tetap wajib mengganti puasanya di kemudian hari.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bersafar melihat orang yang berdesak-desakan. Lalu ada seseorang yang diberi naungan. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, "Siapa ini?" Orang-orang pun mengatakan, "Ini adalah orang yang sedang berpuasa." Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Bukanlah suatu yang baik seseorang berpuasa ketika dia bersafar." (HR. Muslim)

(sumber:https://www.liputan6.com/ramadan/read/4937680/8-golongan-muslim-yang-mendapatkan-keringanan-tidak-berpuasa-lengkap-hukumnya)

Lebih jauh dari  itu pada bulan ini  umat Islam dilatih menahan hawa nafsu , melawan godaan syetan dan memperbanyak amal baik selain juga meningkatkan ibadah nya. Ada ibadah khusus yang hanya bisa dilakukan pada bulan Ramadhan , yaitu Shalat sunat Taraweh. Shalat sunat Taraweh ini dilakukan setelah shalat Isya , jumlah rakaat nya 11 atau 21 rakaat. Mirip seperti Shalat sunat Tahajud , karena hakikat nya Shalat Sunat Taraweh adalah mengganti Shalat Sunat Tahajud yang biasa nya dilakukan di hari-hari dan bulan lain selain bulan Ramadhan.

Ibadah lain yang juga biasa dilakukan di bulan Ramadhan adalah membaca Al Qur'an. Bahkan banyak yang sengaja mengkhatamkan membaca Al Qur'an atau menyelesaikan membaca Al Qur'an sebanyak 30Juz. Ada rasa kebahagiaan tersendiri bila seorang Muslim bisa khatam Al-Qur'an terutama di bulan Ramadhan. InsyaAllah menjadi tabungan pahala di akhirat nanti , Aamiin.

Pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik  daripada seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar ini menjadi suatu malam yang paling diinginkan semua umat Muslim. Seperti yang dijelaskan di dalam Al Qur'an Al Qadr 1-5

 اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ


Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur'an pada malam lailatul qadar, tahukah engkau apakah malam lailatul qadar itu? Malam lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala urusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar.
Kapan malam Lailatul Qadar akan tiba salah satunya disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan beliau bersabda:

تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ

Artinya: "Carilah malam lailatul qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan." (HR. Bukhari & Muslim).

(sumber:https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6046076/kapan-malam-lailatul-qadar-2022-ini-waktu-dan-tanda-tandanya)

Seperti yang kita lihat di bulan ramadhan ini sangat banyak ibadah-ibadah yang dapat dlakukan dan banyak orang yang akan berbondong-bondong mengumpulkan pahala pada bulan itu ,Akan tetapi kita juga mengetahui bahwa beribadah harus dilkakukan setiap hari,setiap bulan dan setiap tahun. Di karenakan bulan puasa telah berakhir ibadah-ibadah yang dilakukan juga berakhir pada bulan itu.

Kita tetap harus beribadah dengan rajin dan semangat pada bulan-bulan lain nya juga,dan dikarenakan pada bulan-bulan lain pahala dari apa yang telah kita lakukan tidak di lipat gandakan kita harus lebih bersungguh-sungguh agar dapat mendapat pahala sebanyak mungkin untuk bekal kita di akhirat nanti.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar